motto

CLUB MOTOR RS.PERTAMINA JAYA JAKARTA INDONESIA 10510
PERTAMINA JAYA MOTOR CLUB

Senin, 06 Mei 2013

PANDUAN, TATA TERTIB dan ISYARAT TOURING

PANDUAN DAN TATA TERTIB TOURING 

  1. Para peserta touring diharapkan mempersiapkan kondisi kendaraan se-MAKSIMAL  mungkin. Minimal persyaratan safety kendaraan harus sudah terpenuhi.
  2. Peserta diwajibkan untuk mengisi FULL tangki bahan bakar sebelum keberangkatan sehingga tidak  mengganggu kelancaran perjalanan awal.
  3. Metoda blocking di lampu merah, pesimpangan jalan agar peserta konvoi tidak  terputus, diwajibkan tidak terjadi sama sekali dalam touring. Petugas harus ber-koordinasi bila harus memecah barisan dalam dua kelompok atau jumlah yang lebih kecil, untuk nantinya kembali bersatu di areal yang dinilai aman dan tidak mengganggu mobilitas lain di jalan raya. 
HAL2  PENTING YG HARUS DI PATUHI PETUGAS & PESERTA TOURING
A.  KONDISI FISIK
  1. Diharapkan seluruh peserta touring dalam kondisi SEHAT.
  2. Dianjurkan sudah melakukan pemanasan tubuh sebelum mengendarai motornya.
  3. Dianjurkan CUKUP ISTIRAHAT sebelum keberangkatan touring .
  4. Dianjurkan untuk makan makanan yg bergizi, yg mengandung karbohidrat dan protein  sebelum keberangkatan turing, demi menjaga kondisi tetap prima pada saat perjalanan.
  5. Dianjurkan untuk minum minuman suplemen penambah tenaga agar kondisi tetap terjaga dan tidak mengantuk selama perjalanan. 
B. PERLENGKAPAN DIRI
  1. Pakaian dan peralatan pribadi
    1. Baju dan Celana ganti
    2. Baju hangat/sweater.
    3. Sarung/Sleeping Bag/Matras.
    4. Kaos kaki cadangan.
    5. Peralatan MCK (handuk, sabun, sikat gigi, pasta, dll.)
  2. Perbekalan
    1. Makanan kecil/snack/roti.
    2. Air mineral/suplemen.
  3. Peralatan Penunjang
    1. Senter
    2. Kantong plastik secukupnya
    3. Tali secukupnya
    4. Solatip/lagban
    5. Gunting
    6. Pisau cutter.
  4. Surat-surat (diri dan kendaraan)
    1. SIM
    2. STNK
    3. KTP
    4. dll
  5. Peralatan Pengendara (Standar Safety Riding)
    1. Helm (Half/Full Face) standar SNI
    2. Sepatu menutupi mata kaki.
    3. Jaket touring.
    4. Sarung tangan (dianjurkan yg full finger)
    5. Jas hujan (bukan ponco)
    6. Rompi/Body protector
    7. Balac/Kupluk
    8. Arm & Knee Protector 
PERSIAPAN KENDARAAN
  1. Fungsi STANDAR kelengkapan motor harus tetap terpasang dan berfungsi.
    1. Kaca spion kanan – kiri.
    2. Klakson.
    3. Lampu Depan, lampu sein, lampu rem.
    4. Spatbor (jika perlu diberi tambahan).
    5. Ban (depan min. ukuran 2.50, belakang min. ukuran 2.75).
    6. Speedo meter, indikator bensin, dll .
  2. Motor sudah di TUNE-UP, minimal seminggu sebelum keberangkatan  touring.
    1. Stel klep jika Perlu.
    2. Setting dan Clean Karburtaor + saringan.
    3. Ganti oli.
    4. Cek busi.
    5. Cek komponen CVT.
    6. Cek CDI, Coil, Kiprok.
    7. Cek kanvas REM.
    8. Minyak rem (untuk rem cakram).
    9. Cek VELG.
  3. Cek tekan angin pada BAN dan kelayakannya.
  4. Cek KELISTRIKAN/lampu dan kabel2 penunjang
    1. Sekering.
    2. Lampu malam (jauh/dekat).
    3. Lampu senja.
    4. Lampu rem.
    5. Lampu sein.
    6. Lampu indikator.
    7. Lampu Aksesories.
    8. socket2 kabel dan relay (bersih dan tidak berkerak).
    9. kabel2 dalam keadaan baik.
  5. Cek fungsi SWITCH/tombol2 pd stang.
  6. Cek dan kencangkan semua BAUT yg terpasang pd motor. 
PERALATAN PENUNJANG
  1. Tool kits (standar).
    1. Kunci pas/ring.
    2. Kunci Busi.
    3. Tang.
    4. Obeng plus/min.
    5. Kunci inggris.
  1. Baut, mur, ring (cadangan).
  2. Bola lampu (cadangan)
  3. Sekering (cadangan min. 2 buah).
  4. Busi (cadangan).
  5. Kabel (cadangan).
  6. Lap/kain. 
PERALATAN PENUNJANG lainnya
  1. Oli
  2. Air accu
  3. Ban dalam
  4. Tip-top
  5. Ampelas
  6. Power glue 
TATA TERTIB
  1. Seluruh peserta turing di harapkan hadir 3~2 jam sebelum keberangkatan,  agar bisa mengikuti briefing pelaksanaan tata tertib ketentuan dalam  perjalanan, juga agar bisa dilakukan pengecekan/scruiting kendaraan seluruh peserta,serta persiapan2 lainnya. 
TATA TERTIB PESERTA TURING
  1. Mematuhi peraturan Lalu Lintas.
  2. Diharapkan tidak bercanda/ngobrol dengan sesama peserta (apabila tidak  diperlukan).
  3. Tidak di perbolehkan melakukan manouver2 yg sekiranya membahayakan diri sendiri, peserta lain juga pengguna jalan lain.
  4. Saling menghormati dengan sesama pengguna jalan.
    1. Tidak berbuat arogan dan meng-intimidasi pengguna jalan lain.
    2. Memberi kode dan isyarat dgn sopan ketika meminta jalan, juga jangan lupa memberi ucapkan terima kasih sesudahnya dengan mengacungkan jempol.
  5. Mengikuti semua petunjuk dari Road Captain (RC), serta wajib meneruskan semua petunjuk tadi ke seluruh barisan hingga barisan yg paling belakang.
    1. Kode tangan (Hand Code)
    2. Kode kaki (Foot Code)
  6. Peserta touring wajib mentaati perintah dari petugas touring (RC, Blocker,  Sweeper)
  7. Tidak menyalakan/membunyikan sirene atau klakson secara terus menerus selama lm perjalanan, kecuali pada saat2 yg memang sangat diperlukan.
  8. Tidak boleh sambil merokok selama berkendara.
  9. Tidak menggunakan/dalam pengaruh obat2an.
  10. Demikian penjelasan tentang persiapan dan tatib touring yg wajib dimengerti  dan dipatuhi Oleh semua petugas dan peserta Touring.





Dan Ini adalah Bahasa Isyarat yang hwajib di kuasai para VJ

Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh

yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan
memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan
paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di
ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan
terus kebelakang.

Namun pada
prakteknya beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini
karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas,
klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu
sendiri.

Catatan:

Untuk
setiap keterangan yang ada dibawah ini hanyalah berdasarkan pengalaman
pribadi penulis ketika mengikuti touring secara grup.


1. START MESIN: Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.

Posisi
masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas
SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan
acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta,
artinya ‘ready to go.’




2. BELOK KIRI: Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.



3. BELOK KANAN:
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan
kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak
kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.




4. BAHAYA DI SISI KIRI:
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan
mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil
membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada
lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan
mengangkat kaki.



5. BAHAYA DI SISI KANAN:
Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat
memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan
mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.




6. BAHAYA DI SISI KANAN:
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’
dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau
menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan
karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas



7. BAHAYA DI SISI KIRI: Sama kek di atass c beda kaki aja
dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada
‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi
hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara
harus pegang kopling.


8. TAMBAH KECEPATAN:Petugas
VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan
kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di
lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan
berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke
atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk
kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah
aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.




9. KURANGI KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas
lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian
telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa
juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh
semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati
tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta
kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian
grup untuk selalu “hati-hati”.


10. RAPATKAN BARISAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat
tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian
diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak
diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.



11. BUAT SATU BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara
mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya
diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi
diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan
mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.



12. BUAT DUA BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat
tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2.
Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat
kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk
berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka
secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).



13. STOP/BERHENTI:
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan
tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke
belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera
berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan
barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.


 

Seluruh
keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah
dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyaklagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan

Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan


Sumber :