TOURING YANG TERENCANA
Touring adalah salah satu kegiatan anak motor yang sangat
mengasyikkan sekaligus menantang untuk dilakukan. Namaun touring tidaklah cukup
bermodal semangat yang menggebu-gebu. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan
dengan matang sebelum, selama dan sesudah touring. Sebagai Club Motor yang sudah berusia 8 tahun dan sudah malang
melintang dalam dunia pertouringan harus melihat seberapa pentingnya
manajemen touring.
Manajemen dalam pengertian umum berarti
1. Merencanakan,
2. Mengorganisasikan,
3. Melaksanakan
4. Mengkoordinasi dan
5. Mengevaluasi Kegiatan.
Dalam
kegiatan touring dapat dibagi menjadi 3 bagian.
A. Pertama: Kegiatan Perencanaan :
Terdiri dari Pembentukan Koordinator lapangan dan kepanitiaan kecil yang
bertugas mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai daerah tujuan
touring, melakukan survey dan membuat kalkulasi berapa biaya yang harus
dikeluarkan seorang anggota club apabila ingin mengikuti kegiatan touring
tersebut dan berapa lama perjalanan pulang pergi yang akan ditempuh dalam
touring. Hal ini penting karena tiap anggota club dapat memposisikan dirinya
apakah dengan spare waktu yang telah direncanakan itu dapat mengikuti kegiatan
touring tersebut. Pembentukan korlap ini penting baik buat touring dalam rangka
menghadiri anniversay sebuah club lain atau acara touring resmi yang diadakan
oleh klub itu sendiri.
B. Tahap kedua adalah Berkoordinasi dengan Ketua umum klub dan
jajarannya untuk dapat menginformasikan dan memprovokasi anggota klub bahwa
touring ini adalah touring yang menarik dan menantang untuk diikuti. Dalam hal
ini biasanya divisi humas mempunyai peranan yang cukup vital untuk menyebarkan
informasi secara utuh. Tahap ketiga adalah melakukan registrasi terhadap
anggota-anggota yang ikut dalam kegiatan touring tersebut. Korlap harus mendata
masing -masing anggota yang ikut karena tiap anggota mempunyai "jam terbang"
yang berbeda-beda dan mengingatkan tiap anggota yang ikut touring untuk
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Motor harus dalam kondisi prima, kondisi fisik biker harus fit,
mendapatkan ijin dari keluarga, mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa
disesuaikan dengan kondisi cuaca dan yang penting juga "isi dompet"
harus cukup dalam arti tidak hanya untuk ngisi bensin dan makan tetapi juga
untuk iuran saweran biaya bersama dan uang taktis kalo muncul kendala di jalan
yang tidak diduga sebelumnya. Tahap Kedua adalah pelaksanaan touring. Setelah
semua peserta touring berkumpul di basechamp atau tempat yang ditentukan maka
dilakukan briefing dulu sebentar, berdo'a bersama mohon keselamatan dan
kelancaran selama perjalanan serta pembagian grup siapa yang menjadi forraijder
(paling depan) posisi blocking (tengah) dan sweeper (paling belakang).
Penunjukan ini disesuaikan dengan jam terbang masing-masing
biker dan memberikan perhatian khusus bagi Ca-ang (calon anggota) yang belum
pengalaman. Selama perjalanan harus selalu menjaga ketertiban dan kekompakan
bersama. Speed touring disesuaikan dengan kondisi jalan dan idealnya tiap dua
jam atau maksimal tiga jam perjalanan harus diselingi istirahat supaya badan
tetap bugar. Di lokasi acara yang perlu diperhatikan oleh biker adalah
ber"sosialisasi" dengan anak klub motor lainnya. Ada kecenderungan
begitu sampai di lokasi acara para biker tetep ngumpul dengan komunitasnya
sendiri. Anak biker bilang nggak mau gaul.
Menurut penulis moment yang paling penting pada saat acara
berlangsung adalah mencoba berkenalan, tukar no HP dengan anak-anak klub lain
apalagi dari daerah. Hal ini penting karena suatu saat pasti akan bermanfaat
pada saat kita melakukan touring melewati daerah teman dari klub lainnya
tersebut. Jangan lupa tukar2 emblem, stiker atau bahkan kaos klub sebagai tanda
persahabatan. Satu hal yang nggak boleh lupa adalah membawa "semacam
trophy klub" untuk kenang-kenangan klub yang mengadakan acara.
Selain itu yang perlu diingat oleh setiap biker adalah kedewasaan
masing-masing pada saat acara karena acara klub biasanya tidak jauh dari
minuman keras dan perempuan juga. Oleh karena itu masing-masing biker harus
bisa memposisikan diri masing-masing karena itu hanyalah sebuah pilihan. Tahap
selanjutnya ketika perjalanan pulang, pimpinan rombongan harus mengecek kondisi
motor dan orang-orang dalam rombongan, brifieng dan berdoa bersama. Sekali lagi
penulis ingatkan bahwa kekompakan tim, rasa senasib dan tenggang rasa,
kesabaran harus selalu dijaga dalam perjalanan. Setelah perjalanan dilalui
dengan mulus dan kembali lagi dengan selamat, dilakukan briefing lagi, berdoa
dan tim dibubarkan dengan saling memaafkan apabila ada kejadian-kejadian di
jalan yang sempat membuat suasana tidak nyaman dan pelukan keberhasilan.
Tidak lupa dokumentasi selama perjalanan untuk di upload dalam
website klub dan dibuatkan laporannya. Demikianlah sekilas manajemen touring
yang bisa penulis bagi kepada para biker lainnya. Keep On Rolling...!!!
Sumber : DUNIA KITA (klub HTOG 19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar