motto

CLUB MOTOR RS.PERTAMINA JAYA JAKARTA INDONESIA 10510
PERTAMINA JAYA MOTOR CLUB

Jumat, 10 Mei 2013

TOURING YANG TERENCANA


TOURING YANG TERENCANA

Touring adalah salah satu kegiatan anak motor yang sangat mengasyikkan sekaligus menantang untuk dilakukan. Namaun touring tidaklah cukup bermodal semangat yang menggebu-gebu. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan matang sebelum, selama dan sesudah touring. Sebagai  Club Motor yang sudah berusia 8 tahun dan  sudah malang melintang dalam dunia pertouringan harus melihat seberapa pentingnya manajemen touring.
Manajemen dalam pengertian umum berarti 
1. Merencanakan, 
2. Mengorganisasikan, 
3. Melaksanakan 
4. Mengkoordinasi dan 
5. Mengevaluasi Kegiatan. 

Dalam kegiatan touring dapat dibagi menjadi 3 bagian. 
A. Pertama: Kegiatan Perencanaan
    
     Terdiri dari Pembentukan Koordinator lapangan dan kepanitiaan kecil yang bertugas mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai daerah tujuan touring, melakukan survey dan membuat kalkulasi berapa biaya yang harus dikeluarkan seorang anggota club apabila ingin mengikuti kegiatan touring tersebut dan berapa lama perjalanan pulang pergi yang akan ditempuh dalam touring. Hal ini penting karena tiap anggota club dapat memposisikan dirinya apakah dengan spare waktu yang telah direncanakan itu dapat mengikuti kegiatan touring tersebut. Pembentukan korlap ini penting baik buat touring dalam rangka menghadiri anniversay sebuah club lain atau acara touring resmi yang diadakan oleh klub itu sendiri.

B. Tahap kedua adalah Berkoordinasi dengan Ketua umum klub dan jajarannya untuk dapat menginformasikan dan memprovokasi anggota klub bahwa touring ini adalah touring yang menarik dan menantang untuk diikuti. Dalam hal ini biasanya divisi humas mempunyai peranan yang cukup vital untuk menyebarkan informasi secara utuh. Tahap ketiga adalah melakukan registrasi terhadap anggota-anggota yang ikut dalam kegiatan touring tersebut. Korlap harus mendata masing -masing anggota yang ikut karena tiap anggota mempunyai "jam terbang" yang berbeda-beda dan mengingatkan tiap anggota yang ikut touring untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Motor harus dalam kondisi prima, kondisi fisik biker harus fit, mendapatkan ijin dari keluarga, mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa disesuaikan dengan kondisi cuaca dan yang penting juga "isi dompet" harus cukup dalam arti tidak hanya untuk ngisi bensin dan makan tetapi juga untuk iuran saweran biaya bersama dan uang taktis kalo muncul kendala di jalan yang tidak diduga sebelumnya. Tahap Kedua adalah pelaksanaan touring. Setelah semua peserta touring berkumpul di basechamp atau tempat yang ditentukan maka dilakukan briefing dulu sebentar, berdo'a bersama mohon keselamatan dan kelancaran selama perjalanan serta pembagian grup siapa yang menjadi forraijder (paling depan) posisi blocking (tengah) dan sweeper (paling belakang).

Penunjukan ini disesuaikan dengan jam terbang masing-masing biker dan memberikan perhatian khusus bagi Ca-ang (calon anggota) yang belum pengalaman. Selama perjalanan harus selalu menjaga ketertiban dan kekompakan bersama. Speed touring disesuaikan dengan kondisi jalan dan idealnya tiap dua jam atau maksimal tiga jam perjalanan harus diselingi istirahat supaya badan tetap bugar. Di lokasi acara yang perlu diperhatikan oleh biker adalah ber"sosialisasi" dengan anak klub motor lainnya. Ada kecenderungan begitu sampai di lokasi acara para biker tetep ngumpul dengan komunitasnya sendiri. Anak biker bilang nggak mau gaul.

Menurut penulis moment yang paling penting pada saat acara berlangsung adalah mencoba berkenalan, tukar no HP dengan anak-anak klub lain apalagi dari daerah. Hal ini penting karena suatu saat pasti akan bermanfaat pada saat kita melakukan touring melewati daerah teman dari klub lainnya tersebut. Jangan lupa tukar2 emblem, stiker atau bahkan kaos klub sebagai tanda persahabatan. Satu hal yang nggak boleh lupa adalah membawa "semacam trophy klub" untuk kenang-kenangan klub yang mengadakan acara.
Selain itu yang perlu diingat oleh setiap biker adalah kedewasaan masing-masing pada saat acara karena acara klub biasanya tidak jauh dari minuman keras dan perempuan juga. Oleh karena itu masing-masing biker harus bisa memposisikan diri masing-masing karena itu hanyalah sebuah pilihan. Tahap selanjutnya ketika perjalanan pulang, pimpinan rombongan harus mengecek kondisi motor dan orang-orang dalam rombongan, brifieng dan berdoa bersama. Sekali lagi penulis ingatkan bahwa kekompakan tim, rasa senasib dan tenggang rasa, kesabaran harus selalu dijaga dalam perjalanan. Setelah perjalanan dilalui dengan mulus dan kembali lagi dengan selamat, dilakukan briefing lagi, berdoa dan tim dibubarkan dengan saling memaafkan apabila ada kejadian-kejadian di jalan yang sempat membuat suasana tidak nyaman dan pelukan keberhasilan.
Tidak lupa dokumentasi selama perjalanan untuk di upload dalam website klub dan dibuatkan laporannya. Demikianlah sekilas manajemen touring yang bisa penulis bagi kepada para biker lainnya. Keep On Rolling...!!!

Sumber : DUNIA KITA (klub HTOG 19) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar